Rumah > Berita > berita perusahaan

Teknik Lari dan Pencegahan Cedera: Tips Ahli untuk Performa dan Keamanan Lebih Baik

2024-12-24

Semakin banyak orang memilih lari untuk tetap sehat. Baik itu di apekerjaan yg membosankanatau di luar ruangan, lari adalah latihan kardiovaskular yang sangat baik. Namun, banyak perdebatan mengenai teknik lari yang benar. Salah satu kepercayaan umum adalah bahwa mendarat dengan tumit saat berlari berdampak buruk bagi lutut dan dapat berdampak negatif pada performa.


Tapi apakah ini benar? Haruskah Anda mendarat dengan kaki depan atau tumit saat berlari? Dan apakah pemanasan sebelum lari benar-benar diperlukan? Mari selami pertanyaan-pertanyaan ini dan hilangkan kebingungannya.


Haruskah Anda Mendarat dengan Kaki Depan atau Tumit Saat Berlari?

Sebelum kita menjawabnya, mari kita lihat observasi utamanya terlebih dahulu:

Banyak pelari jarak jauh papan atas tidak melakukan pendaratan, sementara banyak pelari rekreasional dalam perlombaan maraton melakukannya. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh pelari menderita cedera yang berhubungan dengan sendi betis, lutut, atau pergelangan kaki setiap tahunnya. Namun, belum ada penelitian resmi yang menunjukkan bahwa pendaratan dengan kaki depan secara inheren lebih aman daripada pendaratan dengan tumit dalam mencegah cedera.


Oleh karena itu, jika Anda terbiasa mendarat dengan tumit dan mengalami nyeri lutut, beralih ke pendaratan dengan kaki depan atau tengah dapat membantu meringankan ketidaknyamanan tersebut. Namun bagi mereka yang tidak mengalami masalah dengan pukulan tumit, apakah perlu diubah?

Studi yang membandingkan kedua teknik ini menunjukkan bahwa pendaratan dengan kaki depan lebih efisien, namun dapat meningkatkan risiko cedera kaki dan pergelangan kaki. Pada akhirnya, pilihan di antara keduanya bergantung pada tubuh dan gaya lari Anda. Jika Anda memutuskan untuk beralih, penting untuk melakukannya secara bertahap untuk menghindari timbulnya masalah baru pada kaki dan pergelangan kaki.


Apakah Pemanasan Diperlukan Sebelum Berlari?

Banyak pelari percaya bahwa pemanasan dengan peregangan, jogging ringan, atau aktivitas lain sangat penting sebelum berlari. Namun, manfaat rutinitas pemanasan dalam mencegah cedera masih diperdebatkan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa kebiasaan pemanasan tertentu, seperti peregangan statis, dapat meningkatkan kemungkinan cedera.


Saran terbaik adalah melakukan pemanasan, tetapi lakukan secukupnya. Peregangan atau pemanasan yang terlalu lama mungkin tidak memberikan manfaat seperti yang diperkirakan sebelumnya. Pemanasan ringan dan dinamis—dengan fokus pada mengendurkan otot secara perlahan—mungkin lebih efektif dibandingkan peregangan statis sebelum berlari.

Haruskah Memilih Sepatu Lari yang Tepat?

Sepatu lari Anda memainkan peran penting dalam teknik lari Anda secara keseluruhan. Jenis kaki yang berbeda (seperti lengkungan tinggi atau kaki datar) memerlukan jenis sepatu yang berbeda pula. Oleh karena itu, memilih pasangan yang tepat sangatlah penting.


Pertama, tentukan jenis kaki Anda. Jika memungkinkan, Anda dapat menggunakan tes tekanan kaki, yang tersedia dari beberapa produsen, untuk mengidentifikasi sepatu atau sol terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Selain itu, pilihan sepatu lari Anda harus sesuai dengan tujuan lari Anda. Misalnya, pemula, pelari maraton, atau pelari jarak pendek mungkin memerlukan jenis sepatu yang berbeda. Penting juga untuk menghindari membeli sepatu baru dan lari maraton keesokan harinya—beri waktu agar sepatu Anda bisa rusak.


Bagaimana Mengembangkan Kebiasaan Berlari yang Benar?

Untuk menumbuhkan kebiasaan lari yang sehat, ingatlah tips berikut:

Hindari Peningkatan Intensitas Mendadak

Beberapa pelari mulai meningkatkan jarak atau intensitasnya terlalu cepat, terutama setelah membeli perlengkapan baru atau memiliki waktu luang ekstra. Hal ini dapat menyebabkan cedera. Sebaiknya, tingkatkan intensitas lari Anda secara bertahap.


Jalankan Secara Teratur

Usahakan untuk berlari secara konsisten, misalnya dua kali seminggu, setidaknya selama tiga minggu berturut-turut. Menjaga rutinitas yang stabil akan membantu Anda membangun daya tahan dan mengurangi risiko cedera.


Pilih Teknik Lari yang Tepat

Jika Anda mencoba teknik baru, lakukan perubahan secara bertahap. Untuk pemula, fokuslah pada langkah pendek dan irama yang lebih tinggi—targetkan sekitar 180 langkah per menit. Ini dapat membantu Anda mempertahankan postur tubuh yang benar dan mengurangi risiko cedera.


Pemanasan atau Peregangan

Anda dapat melakukan pemanasan ringan dan peregangan berdasarkan kebutuhan pribadi Anda. Pendekatan yang seimbang untuk pemanasan sebelum berlari dan peregangan setelahnya dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi risiko cedera.

X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept